Indonesia Diproyeksikan Jadi Ekonomi Terbesar ke-7 Dunia 2025

Redaksi Antarina
Indonesia Diproyeksikan Jadi Ekonomi Terbesar ke-7 Dunia 2025

IMF Proyeksikan Indonesia Masuk 7 Besar Ekonomi Dunia Tahun 2025

Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan bahwa Indonesia akan menduduki posisi ketujuh sebagai negara dengan ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2025, berdasarkan metode Produk Domestik Bruto (PDB) menggunakan pendekatan Purchasing Power Parity (PPP).

Prediksi ini memperlihatkan besarnya potensi pertumbuhan ekonomi nasional. Hal itu disampaikan oleh Kepala Departemen Riset Industri dan Regional Bank Mandiri, Dendi Ramdani, yang meyakini bahwa Indonesia masih berpeluang untuk terus tumbuh secara signifikan.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih bisa berada di atas 5 persen, bahkan bisa naik peringkat jika potensi yang ada dimaksimalkan,” kata Dendi pada Rabu (23/5/2025).

Tiga Pilar Utama Pertumbuhan

Dendi menyoroti tiga faktor krusial yang menjadi motor utama penggerak ekonomi Indonesia:

  1. Dominasi Penduduk Produktif
    Mayoritas penduduk Indonesia berada dalam usia produktif, jauh melebihi populasi non-produktif. Ini menciptakan kekuatan konsumsi domestik yang besar. Bila daya beli tetap terjaga, maka permintaan terhadap barang dan jasa akan meningkat, yang pada gilirannya mendorong sektor produksi.

  2. Kekayaan Sumber Daya Alam
    Indonesia memiliki cadangan sumber daya alam yang luas, mulai dari energi, mineral, pertanian, perkebunan, hingga kelautan. Menurut Dendi, pemanfaatan potensi ini secara optimal akan mempercepat pembangunan dan menggenjot laju pertumbuhan ekonomi.

  3. Perbaikan Tata Kelola dan Institusi
    Aspek governance dan kualitas institusi dinilai masih bisa ditingkatkan. Perbaikan di bidang ini akan menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif dan mendukung aktivitas bisnis. Dendi menyebutkan, bila tata kelola semakin baik, pertumbuhan ekonomi berpotensi menembus angka 8 persen—sejalan dengan target Presiden RI Prabowo Subianto.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Dendi menegaskan bahwa masa pemerintahan Presiden Prabowo serta dua dekade ke depan menjadi momentum strategis bagi Indonesia untuk mempercepat transformasi di berbagai sektor, termasuk pengembangan SDM, teknologi, dan penguatan institusi.

Jika langkah-langkah tersebut tidak segera diambil, Indonesia berisiko menghadapi masalah seperti penuaan populasi dan jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap).

Dengan optimalisasi seluruh potensi strategis tersebut, Indonesia diyakini mampu memperkuat posisinya di kancah global dan menapaki jalur menuju status negara maju.


Foto: Aerial View of Cityscape oleh Tom Fisk – Pexels